My Dad Passed Away and A Story Of Tablecloth
Pada tahun yang sama saat saya ke Korea Selatan. Bapak saya jatuh sakit. Beliau meninggal di awal bulan September 2013. Dab perjuangan kami pun dimulai sejak beliau meninggal. Sampai saya menuliskan blog ini, sudah 5 tahun berlalu. Namun, memang benar, tidak ada yang pernah siap untuk menerima pedihnya kehilangan.
Luka kehilangan adalah seperti mengalami mimpi buruk panjang yang membuatmu ingin segera terbangun. Dan bahkan saat kau terbangun, kau masih bisa merasakan sakitnya
Tidak pernah ada yang siap, untuk sebuah kehilangan. Yang ada hanya terus berusaha untuk bertahan hidup dan menjalaninya.Beliau adalah orang tua yang sangat baik bagi saya.
1990anSaya ingat pada tahun 1990an dimana handphone bukan merupakan sebuah kebutuhan primer dalam semua aspek kehidupan. Pada tahun itu, bapak saya mengajarkan berhitung melalui hujan. Saat dimana anak lain tidak boleh keluar rumah saat hujan. Namun tidak dengan Bapak saya, ia mengambil sebuah payung besar dan menemani saya hujan-hujan. kita menghitung derasnya hujan, sampai lelah. Saya ingat beliau pernah bercerita, saat saya berumur dibawah 5 tahun saya ingin menarik taplak meja besar di raung tamu. Diatasnya banyak gelas kaca dan kaleng makanan. Sontak semua orang meneriaki saya "jangan! nanti jatuh deek!". dan lagi lagi, tidak dengan Bapak saya. Ia justru tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa. Dengan sigap ia bergerak ke bagian meja yang berlawanan dengan saya, lalu menahan taplak dengan keuda tangannya, sampai akhirnya saya menyerah menarik taplak meja tersebut karena berat. Sampai sekarang saya masih ingat warna taplak meja yang saya tarik waktu itu, hahaha. Dulu saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan memecahkan gelas, membuat suara berisik, atau membuat ibu saya marah ketika saya menarik taplak meja. Yang saya tahu hanya saya ingin menarik selendang yang bergelantungan di meja ruang tamu. Setelah 20 tahun berlalu, saya kini mengetahui bahwa dengan membiarkan anak berimajinasi dan mengeksplorasi sekitarnya, maka ia akan banyak belajar hal-hal baru dan tumbuh dengan berani. Dan kini, saya terus memberitahukan kepada orang banyak tentang apa yang telah bapak saya ajarkan. Sang pendidik fisioner yang selalu menjadi semangat bagi anak perempuannya.
Komentar
Posting Komentar